THIS CHARACTER IS PURELY FOR ROLEPLAYING PURPOSE. ALL NAMES RELATED ARE FICTITIOUS AND HAVE NOT BEEN MADE TO IMITATED ANY INDIVIDUAL(S), GROUP OF PERSON LIVING OR DEAD.
RESEMBLANCE TO ANY OTHER CHARACTERS, NAMES, PLACES, EVENTS, ETC DEPICTED IN THIS SITE AND CHARACTER ARE PURELY COINCIDENTAL

AUTHOR'S NOTE

PROFILE

• Twitter
• Home
• Information

DO YOU HAVE SPECIAL PERMISSION?

• YES
• NO

PUBLIC RELATION UNIT

DEEP INSIGHT

PERSONALITY

HE WAS ORIGINALLY AN ENFP.
He learns and copies the older brother personality when he needs to be serious in his job and gradually it affected his personality. his personality slightly changed especially after an incident happened while workin in his post in china

TRIVIA

• Menu

RELATION(S)

• Menu

BACKGROUND STORY

(written in bahasa)

Tiga putra keluarga Sheng dikenal baik oleh orang yang ada di sekitar mereka. Namun pada masa kecil jika menyebut nama keluarga maka nama pertama yang akan tercetus dari mulut mereka adalah Sheng Long. Sang putra kedua itu cerdas walau jelas tidak sejenius sulung yang lahir lebih dahulu empat menit darinya. Ia memiliki garis wajah yang menarik walau jelas tidak setampan bungsu yang terpaut usia cukup jauh darinya tapi sikapnya yang lebih hangat dan terbuka membuatnya lebih mudah didekati ketimbang dua saudaranya.

Pilihan karier memisahkan jalan hidup Sheng Long dengan saudaranya yang masuk bisnis hiburan. Alih-alih berdiri di depan sorot kamera, sang putra kedua memutuskan menjadi polisi. Di saat wajah saudaranya menghiasi papan reklame, ia justru sedang berlari untuk membekuk penjahat.

Berbagi wajah serupa dengan aktor ternama tentu bagai pedang bermata dua. Jika di masa mudanya ia yang paling dikenal oleh kerabat maka saat memasuki dunia kerja maka ia tidak bisa melepaskan embel-embel nama saudaranya. Popularitas di kantor jelas dalam genggaman. Sayangnya itu tak bertahan untuk tugas lapangan. Sekali waktu ia pernah harus mengejar buruan namun dicegat warga yang salah menduga dan meminta foto bersama, di lain kesempatan rekan-rekannya bahkan memintanya untuk tidak ikut turun dari mobil saat pengejaran di jalan ramai karena ada kemungkinan warga menganggap itu sebagai pembuatan drama. Kekesalan yang mulai bertumpuk kemudian berganti menjadi sebuah celah yang kemudian menjadi titik balik pekerjaannya.

Sebuah perampokan bank terjadi saat ia hendak mengirim uang kepada orang tuanya. Para pelaku terlihat tidak merencanakan dengan baik sehingga staff sempat menyalakan sistem alarm bank yang langsung membuat polisi cepat bertindak. Dalam kejadian yang serba cepat, kemiripan wajah dengan saudara kembarnya tak ayal membuat Sheng Long menjadi sasaran empat pelaku yang langsung menjadikannya sandera utama selain nasabah dan karyawan lain yang ada di lokasi tersebut. Menyadari situasi akan semakin memburuk dan pemberitaan yang salah bisa tersebar maka sang polisi muda memberanikan diri membuka suara. Ia memang pandai menggunakan kalimat untuk membujuk lawan bicara, tapi ia pun tak menduga kalau keahlian itu bisa digunakan dalam situasi semacam ini.

Hanya butuh beberapa bulan untuk menambah pelatihan kemampuan diperbantukan sebagai negosiator. Sebelumnya ia merutuki nasib memiliki rupa yang sama dengan saudaranya, maka kini ia sangat mensyukurinya. Kepiawaiannya bernegosiasi memang layak dipuji, namun citra baik dan wajah saudaranya secara tidak langsung turut andil dalam kesuksesannya. Pencapaian terbesarnya adalah menangani kasus penyanderaan di kedutaan besar Korea Selatan, ini membuat namanya juga ikut bergaung di negara tetangga.

Hidup tidak selamanya mulus, kesialan selalu datang di saat tidak ada yang menduga. Seorang penyandera tewas tertembak oleh peluru yang dilepaskan Sheng Long usai sebuah negosiasi. Kepolisian ramai membicarakannya, namun hanya menganggap kalau pelaku keras kepala dan berniat melanjutkan aksi sampai sang negosiator sendiri yang langsung menghabisinya. Sebagian besar hanya menepuk pundak Sheng Long dan menyebut itu bukan salahnya, tetapi sang penembak tahu kalau itu memang kekeliruannya karena salah menilai gerak pelaku yang sudah menyerah. Sebuah pengalaman traumatis yang membuatnya kemudian enggan untuk menarik pistol dari sarungnya sekalipun situasi mendesak.

Menyadari salah satu anak buahnya terjebak dalam penurunan performa, sang pemimpin mendorong Sheng Long mengambil sebuah tawaran dari negara yang sempat memuji keahliannya. Tawaran yang hampir mirip dengan posisi yang dihuninya saat ini, bedanya adalah ia tidak akan langsung menghadapi para penjahat melainkan akan berhadapan dengan media dan rakyat. Sebuah tawaran yang sebenarnya tidak menantang namun sesuai dengan kondisinya yang belum memungkinkan untuk terjun kembali dalam situasi genting.

Terbang ke Gangnam, Sheng Long menyadari divisi tempatnya akan bekerja bukanlah yang banyak diminati karena sekalipun terbilang “ringan” karena jarang turun lapangan kecuali saat mendesak, tetapi banyak yang menghindarinya karena enggan berurusan dengan media dan publik. Perlahan ia mulai membiasakan diri dengan lingkungan baru walau memang hal beradaptasi bukan kendala seseorang yang memiliki kecerdasan interpersonal, ditambah lagi rekan kerjanya juga merupakan orang-orang yang mudah berbaur. Tidak butuh waktu lama untuk membuatnya kemudian mengakrabkan diri dengan media setempat, dan maju untuk mewakili instansinya berbicara perihal kasus yang terjadi. Dua tahun setelah pindah ke Gangnam, jabatan sebagai kepala divisi dipegangnya untuk mengganti pemimpinnya yang telah pensiun.

• Menu